Totorial Photoshop


tutorial ilmu grafis indonesia
ilmugrafis indonesia
www.pusatstudi.gunadarma.ac.id/pscitra

Rabu, 24 April 2013

Perangkat Keras Jaringan Komputer Beserta Fungsinya dan Topologi Jaringan

Nama: Asfa Desnika Putri
NPM: 41110175
Kelas: 3DC01
Perangkat Jaringan Komputer adalah sebuah entitas fisik yang terhubung ke jaringan yang berfungsi sebagai jaringan komunikasi data. Contohnya seperti Hub, Switch, router, modem, hardware firewall, LAN cards, dll. Berikut ini akan dijelaskan fungsi dari berbagai perangkat jaringan.
1. Jenis Perangkat Keras Jaringan Komputer
A. Hub --> 
Adalah perangkat jaringan yang paling sederhana. Pada hub, data diteruskan ke semua port, terlepas dari apakah data dimaksudkan untuk sistem yang terhubung ke port. Selain port untuk penghubung komputer, bahkan hub pada umumnya memiliki port yang ditunjuk sebagai port uplink yang memungkinkan hub terhubung ke hub untuk membuat jaringan yang lebih besar.

Gambar 1 Hub
B. Switch -->
Seperti router, switch adalah perangkat cerdas yang memetakan alamat IP dengan alamat MAC dari LAN cards. Berbeda dengan hub, switch tidak menyampaikan data ke semua komputer, namun hanya mengirimkan paket data ke komputer yang ditujukan. Switch digunakan dalam LAN, MAN dan WAN. Dalam sebuah jaringan Ethernet, komputer secara langsung terhubung dengan switch melalui kabel twisted pair.Dalam jaringan, switch menggunakan tiga metode untuk mengirimkan data yaitu store and forward, cut through and fragment free.
Gambar 2 Switch 16 Port

C. Router --> 
Router adalah perangkat komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan dua jaringan yang berbeda. Fungsi utama dari router adalah untuk pemilahan dan distribusi dari paket data untuk berbagai tujuan mereka berdasarkan alamat IP paket data tersebut.
Gamabr 3 Router

D. Modem --> 
Modem adalah salah satu perangkat jaringan komputer yang merupakan perangkat komunikasi yang digunakan untuk menyediakan konektivitas dengan internet. Modem bekerja dalam dua cara yaitu modulasi dan demodulasiyang berfungsi mengubah data digital ke analog dan data analog ke digital.

Gambar 4 USB Modem
 E. LAN Card -->
LAN Card atau network adapters merupakan blok bangunan dari sebuah jaringan komputer. Komputer tidak dapat berkomunikasi tanpa terinstal dan terkonfigurasi dengan Lan card. Setiap LAN card disediakan dengan sebuah alamat IP yang unik, subnet mask, gateway dan DNS (jika ada). Setiap kartu LAN disediakan dengan sebuah alamat IP yang unik, subnet mask, gateway dan DNS (jika ada). Kartu LAN dimasukkan ke dalam expansion slot di dalam komputer.


Gambar 5 LAN Card

TOPOLOGI JARINGAN

Tiga Jenis Topologi Wireless Yang Mesti Diketahui

Teknologi wireless merujuk pada peraturan internasional IEEE 802.11. Perhatikan pada spesifikasi wireless biasanya tertulis 802.11b/g/a. 802.11 adalah pasal aturan yang dikeluarkan oleh lembaga internasional IEEE untuk memberikan semacam panduan atau acuan kepada produses wireless.
Hal utama yang diatur oleh IEEE dalam 802.11 b adalah kemampuan atau tenaga yang dikeluarkan atau dipancarkan oleh wireless kepada lawannya. Hal lain pun juga diatur dalam pasal tersebut namun bagi kita pengguna, hal terpenting adalah cukup mengetahui sejauh mana kemampuan wireless dalam mengirimkan data ke lokasi tujuan. Namun kita tidak akan membahas panjang lebar tentang IEEEE-nya wireless. Hal lain yang tidak kalah penting terkait wireless adalah susunan jaringan wireless.

Susunan atau topology wireless LAN terdiri atas Access Point dan wireless client, meski ada juga yang hanya terdiri dari wireless client saja, tanpa access point. Access point berfungsi sebagai terminal untuk menghubungkan sesama klien-klien wireless dan juga jaringan komputer yang masih menggunakan kabel. Melalui access point kita bisa melakukan koneksi ke lebih dari satu wireless klien. Apa yang terjadi kalau tidak punya dana untuk membeli sebuah access point, jika kondisinya demikian maka kita hanya bisa mengubungkan wireless klien langsung ke wireless klien lain, tanpa access point, ingat! Tanpa acess point! Meski saat ini ada software yang bisa membuat klien WLAN kita berfungsi sebagai Access Point namun kinerjanya tidak sebaik perangkat access point yang memang secara hardware dan software dirancang khusus untuk mengghubungkan lebih dari satu klien WLAN.

Topologi WLAN berbeda dengan topologi kabel LAN, WLAN menggunakan teknologi wireless ( IEEE 802.11) sedangkan jaringan kabel LAN menggunakan teknologi Ethernet ( IEEE 802.3 ). 

 Ada tiga jenis topologi wireless LAN:

1. Independent Basic Service Sets (IBSSs) 
2. Basic Service Sets (BSSs) 
3. Extended Service Sets (ESSs) 

Apa itu service set? Service set adalah pengelompokan perangkat WLAN secara logika bukan secara fisik. Ketika pemancar atau transmitter mengirimkan gelombang elektromagnet berupa Radio Frequency dan diterima oleh penerima, setelah itu pemancar akan memberikan semacam salam atau sapaan kepada penerima berupa Seivice Set Identifier atau SSID. SSID seperti salam pembuka atau kata sandi yang mesti diucapkan oleh pemancar agar bisa dikenali oleh penerima. Bagi penerima, SSID juga berfungsi untuk menyeleksi pemancar mana yang boleh berkomunikasi dengannya. Jadi tidak asal terima begitu saja. Jadi tugas SSID menentukan identitas sebuah kelompok perangkat WLAN tanpa peduli jenis hardware-nya.

1. Independent Basic Service Sets (IBSSs)





IBSS atau Ad-hock adalah topologi WLAN yang menghubungkan antara beberapa klien dari wireless tanpa menggunakan Access Point. Beberapa klien wireless yang berkomunikasi dengan model IBSS memiliki beberapa kelemahan. Jika semakin banyak kliennya maka prosesnya akan menjadi lambat yang disebabkan oleh keterbatasaan dari perangkat wireless client. Topologi IBSS mirip dengan model point to point dan juga point to multipoint pada jaringan kabel LAN namun bedanya tidak adanya sebuah terminal ( access point ) seperti hal nya switch pada LAN yang berfungsi untuk membuat perangkat-perangkat wireless klien saling terhubung. Kelemahan lain adalah karena tidak adanya Access point maka wireless client tidak bisa mengatur prioritas dari perangkat mana yang harus didahulukan. Hal ini menyebabkan tabrakan atau collusion yang tentu dapat membuat komunikasi jadi lambat.


 2. Basic Service Sets (BSSs) 




BSS adalah kumpulan dari perangkat wireless yang terhubung satu sama lain dengan perantaraan sebuah perangkat access point. Perangkat access point berfungsi sebagai terminal pusat, semua klien wireless harus terhubung dahulu dengan access point sebelum berkomunikasi dengan klien yang lain. Pada klien WLAN harus beroperasi menggunakan mode Infrastructure Basic Service Set, jika tidak maka tidak bisa berkomunikasi dengan Access Point. BSS lebih bagus dari topologi IBSS.


3. Extended Service Sets (ESSs) 


Extended Service Sets (ESSs) adalah kumpulan dari beberapa topologi BSS. Pada topologi ESS terdapat lebih dari satu Access Point(AP), Access Point - Access Point dalam topologi ESS terhubung satu sama lain melalui port uplink. Alasan utama dipakainnya model topologi ini adalah untuk memperluas daya jangkau AP dan juga karena meningkatnya beban yang mesti dilayani oleh satu AP. Beberapa hal yang mesti diperhatikan adalah dalam sebuah topologi ESS, AP-AP yang ada harus beroperasi dengan channel yang berbeda agar tidak saling meng- interferensi dan harus tetap menggunakan SSID yang sama.



Sumber : http://www.arvie-13.com/2013/04/perangkat-jaringan-komputer-beserta.html
             http://www.norisanto.com/2012/12/tiga-jenis-topologi-wireless-yang-mesti.html

Pengertian Waralaba


Nama  : Asfa Desnika Putri
NPM   : 41110175
Kelas   : 3DC01

Definisi Waralaba menurut Asosiasi Franchise Indonesia

1.    Definisi Waralaba

Suatu bentuk kerjasama usaha atau bisnis dengan prinsip kemitraan antara sebuah perusahaan yang telah mapan baik system manajemen, keuangan dan marketing serta adanya merek produk perusahaan yang telah dikenal oleh masyarakat luas, dengan perusahaan atau individu yang menggunakan merek produk dan sistem tersebut merupakan Definisi Waralaba. Perusahaan pemilik merek disebut pemberi waralaba (Franchisor), sedangkan perusahaan/individu pengguna merek disebut penerima waralaba (Franchisee).  Hubungan kerjasama usaha antara kedua belah pihak disahkan dalam sebuah ikatan perjanjian atau nota kesepahaman. Lazimnya pihak pemberi waralaba memberikan bimbingan teknis usaha, manajemen dan marketing produk kepada pihak penerima waralaba, sedangkan pihak penerima waralaba membayar sejumlah biaya sebagaimana kesepakatan antara kedua belah pihak.

Secara harfiah franchise/waralaba bisa diartikan sebagai hak untuk menjalankan bisnis atau usaha di tempat yang telah ditemtukan. Definisi waralaba yang lain  yaitu kebebasan atau kejujuran (dalam Bahasa Perancis). Secara historis waralaba dapat diartikan sebagai penjualan suatu produk khusus pada daerah tertentu. Sebagai contoh waralaba makanan cepat saji, dimana produsen akan memberikan pelatihan untuk perwakilan penjualan atau terwaralaba dan menyiapkan produk iklan dan informasi, sementara itu dia akan mengontrol terwaralaba yang menjual produk tersebut ditemtap yang sudah ditentukan.

Suatu cara mendistribusikan produk atau jasa kepada konsumen atau pelanggan akhir. Pemilik merek atau produsen (franchisor) akan memberikan hak kepada pelaku bisnis untuk melaksanakan bisnis dengan atribut produsen atau franchisor seperti nama merek, prosedur sistem dan cara-cara yang telah disepakati sebelumnya meliputi area tertentu dan dalam kurun waktu tertentu.

Sedangkan yang dimaksud dengan HKI (Hak Kekayaan Intelektual) dalam arti waralaba diatas antara lain: Hak cipta, Hak Paten, Rahasia Dagang, Desain, Logo, Nama dagang dan Merek. Kemudian yang lain seperti cara penjualan, sistem manajemen, penataan dan cara distribusi yang menjadi karakteristik khusus dari pemilik usaha, itu semua adalah penemuan atau cirri khas dari usaha.

2.        Definisi Waralaba Menurut PERMENDAG RI No.12 Tahun 2006


Secara garis besar waralaba dalam peraturan menteri perdagangan Republik Indonesia No. 12 Tahun 2006 mengandung pengertian yaitu adanya ikatan kerjasama usaha antara dua belah pihak (franchisor dan franchisee) atas hak dan kewajiban yang telah disepakti bersama berkaitan dengan usaha yang akan dijalankan. Dimana pemberi atau perusahaan waralaba memberikan hak kepada penerima waralaba untuk menggunakan merek produk yang dimiliki pemberi waralaba dengan adanya kompensasi berdasarkan criteria-kriteria yang ditetapkan oleh pemberi awalaba dengan sejmulah keharusan memberikan bimbingan operasional secara berkelanjutan.

3.        Franchisor dan franchisee

Selain pengertian waralaba, perlu dijelaskan pula apa yang dimaksud dengan franchisor dan franchisee.
  • Franchisor atau pemberi waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimilikinya. 
  • Franchisee atau penerima waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas yang dimiliki pemberi waralaba.
4.        Sejarah Waralaba

A.       Perusahaan Coca cola di Atlanta, AS


Waralaba diperkenalkan pertama kali pada tahun 1850-an oleh Isaac Singer, pembuat mesin jahit Singer, ketika ingin meningkatkan distribusi penjualan mesin jahitnya. Walaupun usahanya tersebut gagal, namun dialah yang pertama kali memperkenalkan format bisnis waralaba ini di AS. Kemudian, caranya ini diikuti oleh pewaralaba lain yang lebih sukses, John S Pemberton, pendiri Coca Cola. Namun, menurut sumber lain, yang mengikuti Singer kemudian bukanlah Coca Cola, melainkan sebuah industri otomotif AS, General Motors Industry ditahun 1898. Contoh lain di AS ialah sebuah sistem telegraf, yang telah dioperasikan oleh berbagai perusahaan jalan kereta api, tetapi dikendalikan oleh Western Union serta persetujuan eksklusif antar pabrikan mobil dengan penjual.

B.   Mc Donalds

MC Donals adalah salah satu pewaralaba rumah makan siap saji terbesar di dunia. Waralaba saat ini lebih didominasi oleh waralaba rumah makan siap saji. Kecenderungan ini dimulai pada tahun 1919 ketika A&W Root Beer membuka restoran cepat sajinya. Pada tahun 1935, Howard Deering Johnson bekerjasama dengan Reginald Sprague untuk memonopoli usaha restoran modern. Gagasan mereka adalah membiarkan rekanan mereka untuk mandiri menggunakan nama yang sama, makanan, persediaan, logo dan bahkan membangun desain sebagai pertukaran dengan suatu pembayaran. Dalam perkembangannya, sistem bisnis ini mengalami berbagai penyempurnaan terutama di tahun l950-an yang kemudian dikenal menjadi waralaba sebagai format bisnis (business format) atau sering pula disebut sebagai waralaba generasi kedua. Perkembangan sistem waralaba yang demikian pesat terutama di negara asalnya, AS, menyebabkan waralaba digemari sebagai suatu sistem bisnis diberbagai bidang usaha, mencapai 35 persen dari keseluruhan usaha ritel yang ada di AS. Sedangkan di Inggris, berkembangnya waralaba dirintis oleh J. Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden Egg, pada tahun 60-an. Bisnis waralaba tidak mengenal diskriminasi. Pemilik waralaba (franchisor) dalam menyeleksi calon mitra usahanya berpedoman pada keuntungan bersama, tidak berdasarkan SARA.

Kategori waralaba berbeda-beda antara lain : franchise dalam bentuk makanan, pendidikan dan masih banyak lagi franchise yang berkembang di Indonesia ini.

5.        Jenis waralaba

Waralaba dapat dibagi menjadi dua:
  • Waralaba luar negeri, cenderung lebih disukai karena sistemnya lebih jelas, merek sudah diterima diberbagai dunia, dan dirasakan lebih bergengsi.
  • Waralaba dalam negeri, juga menjadi salah satu pilihan investasi untuk orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki pengetahuan cukup piranti awal dan kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh pemilik waralaba.
6.        Waralaba di Indonesia

Di Indonesia, sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian lisensi plus, yaitu franchisee tidak sekedar menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk memproduksi produknya. Agar waralaba dapat berkembang dengan pesat, maka persyaratan utama yang harus dimiliki satu teritori adalah kepastian hukum yang mengikat baik bagi franchisor maupun franchisee. Karenanya, kita dapat melihat bahwa di negara yang memiliki kepastian hukum yang jelas, waralaba berkembang pesat, misalnya di AS dan Jepang.

Tonggak kepastian hukum akan format waralaba di Indonesia dimulai pada tanggal 18 Juni 1997, yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) RI No. 16 Tahun 1997 tentang Waralaba. PP No. 16 tahun 1997 tentang waralaba ini telah dicabut dan diganti dengan PP no 42 tahun 2007 tentang Waralaba. Selanjutnya ketentuan-ketentuan lain yang mendukung kepastian hukum dalam format bisnis waralaba adalah sebagai berikut:
  •  Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 259/MPP/KEP/7/1997 Tanggal 30 Juli 1997 tentang Ketentuan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba.
  • Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 31/M-DAG/PER/8/2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba 
  •  Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten
  • Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek.
  •  Undang-undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.

Banyak orang masih skeptis dengan kepastian hukum terutama dalam bidang waralaba di Indonesia. Namun saat ini kepastian hukum untuk berusaha dengan format bisnis waralaba jauh lebih baik dari sebelum tahun 1997. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya payung hukum yang dapat melindungi bisnis waralaba tersebut. Perkembangan waralaba di Indonesia, khususnya di bidang rumah makan siap saji sangat pesat. Hal ini ini dimungkinkan karena para pengusaha kita yang berkedudukan sebagai penerima waralaba (franchisee) diwajibkan mengembangkan bisnisnya melalui master franchise yang diterimanya dengan cara mencari atau menunjuk penerima waralaba lanjutan.

Dengan mempergunakan sistem piramida atau sistem sel, suatu jaringan format bisnis waralaba akan terus berekspansi. Ada beberapa asosiasi waralaba di Indonesia antara lain APWINDO (Asosiasi Pengusaha Waralaba Indonesia), WALI (Waralaba & License Indonesia), AFI (Asosiasi Franchise Indonesia). Ada beberapa konsultan waralaba di Indonesia antara lain IFBM, The Bridge, Hans Consulting, FT Consulting, Ben WarG Consulting, JSI dan lain-lain. Ada beberapa pameran Waralaba di Indonesia yang secara berkala mengadakan roadshow diberbagai daerah dan jangkauannya nasional antara lain International Franchise and Business Concept Expo (Dyandra),Franchise License Expo Indonesia ( Panorama convex), Info Franchise Expo ( Neo dan Majalah Franchise Indonesia).

7.        Biaya waralaba

Biaya waralaba meliputi:
  • Ongkos awal, dimulai dari Rp. 10 juta hingga Rp. 1 miliar. Biaya ini meliputi pengeluaran yang dikeluarkan oleh pemilik waralaba untuk membuat tempat usaha sesuai dengan spesifikasi franchisor dan ongkos penggunaan HAKI.
  • Ongkos royalti, dibayarkan pemegang waralaba setiap bulan dari laba operasional. Besarnya ongkos royalti berkisar dari 5-15 persen dari penghasilan kotor. Ongkos royalti yang layak adalah 10 persen. Lebih dari 10 persen biasanya adalah biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran yang perlu dipertanggungjawabkan.

8.        Hal Hal Yang Berkaitan Dengan Usaha Waralaba


Saat ini model usaha waralaba sangat beragam, mulai dari usaha makanan, minuman, teknologi, retail bahkan sampai waralaba pendidikan, dari modal 5 juta sampai ratusan juta bahkan bisa lebih. Prinsipnya kita bebas memilih model usaha yang tentunya sesuai dengan keadaan keuangan atau minat kita.  Berbicara mengenai usaha waralaba tidak terlepas dari 3 hal berikut yaitu merek, sistem bisnis dan biaya (fee). Dalam setiap kesepakatan waralaba, pemberi waralaba memberikan kewenangan kepada penerima waralaba untuk dapat menggunakan merek dagang maupun jasa serta logo. Selain itu penerapan sistem bisinis sangat mempengaruhi kebehasilan dari suatu organisasi usaha waralaba.

Dengan demikian Langkah awal menjalankan usaha waralaba yaitu minimal dengan terlebih dahulu memahami seluk beluk, karakteristik, unsur-unsur maupun Definisi Waralaba itu sendiri.


9.        Contoh Waralaba Di Indonesia
  • Di Indonesia waralaba yang berkembang pesat dan masih sangat menguntungkan adalah waralaba di bidang makanan (Wong Solo, Sapo Oriental, CFC, Hip Hop, Red Crispy, Papa Rons dan masih banyak merek lainnya).
  • Waralaba berbentuk retail mini outlet (Indomaret, Yomart, AlfaMart) banyak menyebar ke pelosok kampung dan pemukiman padat penduduk.
  • Di bidang Telematika atau Information & Communication Technology , juga mulai diminati pada 3 tahun terakhir ini berkembang beberapa bidang waralaba seperti distribusi tinta printer refill/cartridge (Inke, X4Print, Veneta dll) , pendidikan komputer (Widyaloka, Binus) , distribusi peralatan komputer ( Micronics Distribution ) , Warnet / NetCafe (Multiplus, Java NetCafe, Net Ezy) , Kantor Konsultan Solusi JSI , dll.
  • Yang juga menguntungkan adalah waralaba di bidang pendidikan (Science Buddies, ITutorNet, Primagama, Sinotif) , lebih menarik lagi terdapat Sekolah robot ( Robota Robotics School ), taman bermain (SuperKids) dan taman kanak-kanak(FastractKids, Kids2success , Townfor Kids) , Pendidikan Bahasa Inggris (EF/English First, ILP, Direct English) dll.
  • Perkembangan merek dan waralaba dalam negeri cukup pesat dan pada pameran pameran franchise di tanah air terlihat banyak merek merek nasional Indonesia bersaing dengan merek global dan regional.

Sumber :




Minggu, 14 April 2013

Mengapa USB Menjadi Dominan di Komputer Untuk I/O


1.        Sejarah Universal Serial Bus (USB) 
Universal Serial Bus (USB) adalah satu set spesifikasi konektivitas dikembangkan oleh Intel bekerjasama dengan para pemimpin industri. Alat ini mempermudah pekerjaan manusia, memiliki koneksi berkecepatan tinggi dari peripheral untuk PC yang sekali ditancapkan, mengkonfigurasi secara otomatis. USB adalah interkoneksi yang paling sukses dalam sejarah komputasi personal, dan telah bermigrasi ke konsumen elektronik dan produk mobile.

2.       Pengertian USB

Universal Serial Bus (USB) adalah standar bus serial untuk perangkat penghubung, biasanya kepada computer namun juga digunakan di peralatan lainnya seperti konsol permainan, ponsel dan PDA.
Sistem USB mempunyai desain yang asimetris, yang terdiri dari pengontrol host dan beberapa peralatan terhubung yang berbentuk pohon dengan menggunakan peralatan hub yang khusus.

Desain USB ditujukan untuk menghilangkan perlunya penambahan expansion card ke ISA komputer atau bus PCI, dan memperbaiki kemampuan plug-and-play (pasang-dan-mainkan) dengan memperbolehkan peralatan-peralatan ditukar atau ditambah ke sistem tanpa perlu mereboot komputer. Ketika USB dipasang, ia langsung dikenal sistem komputer dan memproses device driver yang diperlukan untuk menjalankannya.

USB dapat menghubungkan peralatan tambahan komputer seperti mouse, keyboard, pemindai gambar, kamera digital, printer, hard disk, dan komponen networking. USB kini telah menjadi standar bagi peralatan multimedia seperti pemindai gambar dan kamera digital.

3.       Type Konektor Pada USB

Konektor USB hanya ada 2 macam, yakni konektor type A dan konektor type B seperti terlihat dalam Gambar. Konektor type A dipakai untuk menghubungkan kabel USB ke terminal USB. Konektor type B dipakai untuk menghubungkan kabel USB ke terminal USB yang ada pada peralatan, untuk peralatan USB yang Sederhana.

Konektor-konektor peralatan komputer beraneka ragam bentuknya, hal ini benar-benar membuat panik orang awam. Belum lagi setiap kali saat menambah peralatan komputer baru, diperlukan keahlian tertentu agar peralatan baru itu bisa bekerja dengan baik. Bagi kalangan insdutri komputer dan peralatan komputer, hal-hal tersebut di atas merupakan masalah yang harus segera di akhiri. Usaha ini tidak main-main, karena melibatkan raksaksa-raksaksa industri komputer, antara lain Compaq, DEL, IBM, Intel, Microsoft, NEC dan Northern Telecom duduk bersama selama bertahun-tahun, untuk menentukan standar baru menghubungkan komputer dengan peralatan yang akhirnya dinamakan sebagai Universal Serial Bus.

 Konektor-konektor peralatan komputer beraneka ragam bentuknya, hal ini benar-benar membuat panik orang awam. Belum lagi setiap kali saat menambah peralatan komputer baru, diperlukan keahlian tertentu agar peralatan baru itu bisa bekerja dengan baik. Bagi kalangan insdutri komputer dan peralatan komputer, hal-hal tersebut di atas merupakan masalah yang harus segera di akhiri.

Agar peralatan USB bisa “Hot-plugable” dan “Plug &   Play” seperti yang telah disebutkan di atas, komputer setiap saat akan melakukan “proses pengenalan”(enumerated) pada semua peralatan USB yang terpasang dalam saluran. Selama proses pengenalan tersebut, komputer akan menanyakan indentitas kepada alat yang baru saja dihubungkan ke komputer sehingga belum dikenali komputer. Dalam Fase ini peralatan USB yang terpasang wajib melaporan indentitas dirinya serta informasi- informasi spesifik tentang dirinya. Jika proses pengenalan ini berhasil, maka komputer akan mengambil program untuk mengendalikan alat tersebut (sering disebut dengan driver), dan berikutnya peralatan USB tersebut sudah langsung siap dipakai. Kalau hal ini terjadi pada Windows, selesai proses pengenalan suatu peralatan USB baru, maka pada Control Panel - System - Device Manager akan langsung terlihat ada peralatan USB baru yang siap dipakai.

4.       USB Berdasarkan Kecepatan Transfer Data

1.       High speed data dengan frekuensi clock 480.00Mb/s dan tolerasi pensinyalan datapada ± 500ppm.
2.      Full speed data dengan frekuensi clock 12.000Mb/s dan tolerasi pensinyalan datapada ±0.25% atau 2,500ppm.
3.      Low speed data dengan frekuensi clock 1.50Mb/s dan tolerasi pensinyalan datapada ±1.5% atau 15,000ppm.

5.       Perkembangan USB

a.     USB 1.0: dirilis January 1996

Spesifikasi data rata-rata 1.5 Mbit/s (Low-Bandwidth) dan 12 Mbit/s (Full-Bandwidth). belum bisa dihubungkan ke HUB Usb.

b.     USB 1.1: dirilis September 1998

Memperbaiki kekurangan UBS 1.0 yaitu dapat diperpanjang dan dapat digunakan pada HUB usb.


c.      USB 2.0: dirilis April 2000

Menambahkan bandwitdh hingga 480 Mbit/s [60 MB/s] (disebut “Hi-Speed”). hasil modifikasi dari Engineering Change Notices (ECN). beberapa kemampuan yang ditambahkan ECN dpat dilihat di USB.org: Battery Charging Specification 1.1 (memungkinkan charge perankat ke usb misal kamera digital/ handphone), Micro-USB Cables and Connectors Specification 1.01 (telah support dengan port us ukuran mikro seperti pada kameradigital/ handphone), Link Power Management Addendum ECN (memungkinkan USB dalam kondisi Slepp saat tidak digunakan) .

Disebut dengan superspeed bus, terdiri dari 4 kriteria kecepatan transfer data yaitu :

1. 5.0 Gbit/s.
2. 4 Gbit/s,
3. 3.2 Gbit/s
4. 0.4 Gbyte/s or 400 MByte/s)

d.     Kelebihan USB 3.0

1.       Tidak diperlukannya pasokan daya tambahan untuk penggunaan hard disk eksternal.
2.      Suplay daya untuk perangkat USB 2.0 maksimal 500 mA, sementara untuk perangkat 3.0 mencapai 900 mA.
3.      Hal yang baru di USB 3.0, host-controller akan terhubung ke perangkat yang tepat ketika akan menuliskan data pada USB flashdisk.

6.     Persinyalan Pada USB

USB adalah host-centric bus di mana host/terminal induk memulai semua transaksi. Paket pertama/penanda (token) awal dihasilkan oleh host untuk menjelaskan apakah paket yang mengikutinya akan dibaca atau ditulis dan apa tujuan dari perangkat dan titik akhir. Paket berikutnya adalah data paket yang diikuti oleh handshaking packet yang melaporkan apakah data atau penanda sudah diterima dengan baik atau pun titik akhir gagal menerima data dengan baik.

Setiap proses transaksi pada USB terdiri atas:

•Paket token/sinyal penanda (Header yang menjelaskan data yang mengikutinya)
•Pilihan paket data (termasuk tingkat muatan) dan
•Status paket (untuk acknowledge/pemberitahuan hasil transaksi dan untuk koreksi kesalahan)

Nomor kaki (dilihat pada soket):

Paket data umum USB, Data di bus USB disalurkan dengan cara mendahulukan Least Significant Bit(LSB). Paket-paket USB terdiri dari data-data berikut ini:

Sync
Semua paket harus diawali dengan data sync. Sync adalah data 8 bit untuk low dan full  speed atau data 32 bit untuk high speed yang digunakan untuk mensinkronkan clock dari penerima dengan pemancar. Dua bit terakhir mengindikasikan dimana data PID dimulai.

•PID (Packet Identity/Id entitas paket)
Ada 4 bit PID data, supaya yakin diterima dengan benar, 4 bit di komplementasikan dan diulang, menjadikan 8 bit data PID. Hasil dari pengaturan tersebut adalah sebagai berikut.

ADDR (address)
Bagian alamat dari peralatan dimana paket digunakan. Dengan lebar 7 bit, 127 peralatan dapat disambungkan. Alamat 0 tidak sah, peralatan yang belum terdaftar harus merespon paket yang dikirim ke alamat 0.

ENDP (End point)
Titik akhir dari field yang terdiri dari 4 bit, menjadikan 16 kemungkinan titik akhir. Low speed devices, hanya dapat mempunyai 2 tambahan end point pada puncak dari pipe default. (maksimal 4 endpoints).

•CRC
Cyclic Redundancy Check dijalankan pada data didalam paket yang dikirim. Semua penanda (token) paket mempunyai sebuah 5 bit CRC ketika paket data mempunyai sebuah 16 bit CRC.

•EOP (End of packet)
Akhir dari paket yang disinyalkan dengan satu angka akhir 0 (Single Ended Zero/SEO) untuk kira-kira 2 kali bit diikuti oleh sebuah J 1 kali.
Data yang dikirim dalam bus USB adalah salah satu dari 4 bentuk, yaitu control, interrupt, bulk, atauisochronous.

7.      Perancangan Peralatan Yang Menggunakan USB

Untuk membuat suatu peralatan yang dapat berkomunikasi dengan protokol USB tidak perlu harus mengetahui secara rinci protokol USB. Bahkan kadang tidak perlu pengetahuan tentang USB protokol sama sekali. Pengetahuan tentang USB protokol hanya diperlukan untuk mengetahui spesifikasi yang dibutuhkan untuk alat kita. Pada kenyataannya untuk mengimplemetasikan USB protokol di FPGA ataupun perangkat bantu lain sangat tidak efisien dan banyak waktu terbuang untuk merancangnya. Menggunakan kontroler USB sangat lebih dianjurkan dalam membuat alat yang dapat berkomunikasi melalui protokol ini. Kontroler USB mempunyai banyak macam bentuk, dari microcontroller berbasis 8051 yang mempunyai input output USB secara langsung sampai pengubah protocol dari serial seperti I2C bus ke USB.

USB controller biasanya dijual dengan disertai berbagai fasilitas yang mempermudah pengembangan alat, diantaranya manual yang lengkap, driver untuk windows XP, contoh code aplikasi untuk mengakses USB, contoh code untuk USB controller, dan skema rangkaian elektronikanya. Dalam sisi pengembangan software aplikasi dalam personal computer, komunikasi antar hardware didalam perangkat keras USB tidak terlalu diperhatikan karena Windows ataupun sistem operasi lain yang akan mengurusnya. Pengembang perangkat lunak hanya memberikan data yang akan dikirim ke alat USB di buffer penyimpan dan membaca data dari alat USB dari buffer pembaca. Untuk driver pun kadang-kadang Windows sudah menyediakannya, kecuali untuk peralatan yang mempunyai spesifikasi khusus kita harus membuatnya sendiri

Kesimpulannya Mengapa USB menjadi dominan dikomputer untuk I/O???
1.       Universal artinya umum,sehingga USB dapat digunakan pada alat apa saja dan untuk kegiatan apa saja. Peralatan USB mudah digunakan, saat dihubungkan ke komputer, komputer akan mengenali mengambil program (driver) yang sesuai dengan peralatan tersebut.

2.      USB mempermudah pekerjaan manusia, memiliki koneksi berkecepatan tinggi dari peripheral untuk PC yang sekali ditancapkan, mengkonfigurasi secara otomatis.

3.      USB adalah jenis yang paling umum port komputer yang digunakan di komputer saat ini. Hal ini dapat digunakan untuk menghubungkan keyboard, mouse, kontroler game, printer, scanner, kamera digital, dan removable media drive.

4.      USB multi fungs karena dapat menghubungkan peralatan tambahan komputer seperti mouse, keyboard, pemindai gambar, kamera digital, printer, hard disk, dan komponen networking. USB kini telah menjadi standar bagi peralatan multimedia seperti pemindai gambar dan kamera digital.

5.      Desain USB ditujukan untuk menghilangkan perlunya penambahan expansion card ke ISA komputer atau bus PCI, dan memperbaiki kemampuan plug-and-play (pasang-dan-mainkan) dengan memperbolehkan peralatan-peralatan ditukar atau ditambah ke sistem tanpa perlu mereboot komputer.

6.      Untuk membuat suatu peralatan yang dapat berkomunikasi dengan protokol USB tidak perlu harus mengetahui secara rinci protokol USB. Bahkan kadang tidak perlu pengetahuan tentang USB protokol sama sekali. Pengetahuan tentang USB protokol hanya diperlukan untuk mengetahui spesifikasi yang dibutuhkan untuk alat kita.

7.      Jadi, USB sangat penting dalam pemakaian komputer untuk I/O. Karena dapat membantu perangkat-perangkat lain dalam penghubungan ke dalam sebuah komputer.